Selama manusia hidup, ia memiliki gambar dan
sifat-sifat-Nya. Ketika kematian
menjemputnya, tubuh yang fana seperti gambar Allah ini akan hancur, rusak,
bahkan menyatu dengan tanah yang merupakan karya-Nya.
Salah kaprah membuat manusia lupa diri bahwa dia juga
berasal dari tanah. Tanah tempat manusia berpijak di bumi ini, nah tanah itulah manusia.
Jelas bahwa TUHAN Allah menganugerahkan kepada manusia pelbagai
amanat. Bagaimana isi amanat itu? Pertama, agar manusia menghargai,
menghormati, bersahabat dan bertanggungjawab serta hidup harmonis dengan
lingkungan alam sekitarnya. Tumbuh-tumbuhan memberikan udara/oksigen secara
gratis dan bersih. Manusia menghirup udara, binatang-pun menghirup udara yang
sama dengan manusia.
Kedua.
Melalui akal budi, kebijaksanaan dan penyadaraan aksi nyata bahwa manusia juga
bagian dari alam ciptaan. Alam semesta rusak, maka wajah manusia-pun ikut rusak.
Punahnya tumbuh-tumbuhan dan binatang, rusaknya tanah, udara dan air maka
dengan demikian manusia mulai membuat daftar antri kepunahan atas nama diri
sendiri.
Ketiga. Karena
begitu besar cinta kasih TUHAN Allah akan dunia ini maka Ia telah mengaruniakan
Anaknya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa,
melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh. 3:16). Lalu bagaimana kehidupan yang
kekal dalam karya keselamatan universal
Yesus Kristus?. Apa dan mengapa keselamatan universal?
Ya, keselamatan Yesus Kristus bersifat universal. Artinya
Yesus bukan hanya membebaskan manusia dari kemiskinan, termarginalkan dan
streotip melainkan lebih luas lagi Yesus membebaskan dalam karya selamat-Nya
untuk binatang, tumbuh-tumbuhan, air, tanah, udara, matahari, bulan (garis
diagonal).
Karya selamat bagi makhluk hidup yang lainnya ini
melibatkan peran dan tangan dingin sang manusia. Sudahkah anda dan saya
mengambil bagian dalam karya selamat-Nya bagi kelestarian hidup alam semesta?
Akal budi, kebijaksanaan mengalir dalam kepandaian
manusia. Setiap dari kita berbeda kepandaian. Ada yang memiliki IQ tinggi,
sedang, rendah. Ada yang memiliki kecerdasan emosional, kecerdasaan spiritual
bahkan kecerdasan melakukan pendekatan menata strategi.
Untuk kecerdasan-kecerdasaan ini, maka manusia memiliki
pelbagai karakter, skill dan oleh karena itu unik. Mengapa? Itulah manusia
bukan satu (secara harafiah) melainkan beragam. Karena baragam maka manusia di
tampung ke ‘dapur’ sekolah. Sekolah menjadi wadah perhimpunan kecerdasan
intelektual, emosional dan spiritual. Setiap orang pernah mengecap dan duduk di
bangku sekolah. Apapun tingkatannya.
Saking pandainya manusia, maka perilakunya seperti orang
bodoh. Lihat saja pohon besar di pusat kota yang bertumbuh tinggi menjulang, lebar
dengan ranting bergeloran de-daun-an,
sang batang pohon berdiri tegap, gagah perkasa menjadi bagian ’sulap’ (baca: dibuat) cat putih oleh
oknum-oknum tertentu.
Kok batang pohon di cat putih?
Hhmmm, pohon selain membuat kesejukan kota, ia juga bisa di
‘dandanin’. Tuuh di cat. Cantik,
bukan?
Emang siih cantik jika dilihat dari kejauhan, samar-samar.
Bukan hanya manusia yang bisa mewarnai rambut, batang
pohon juga bisa diwarnai manusia loooh
hehehehe.
Tapi, tapi eeee, coba sobat lihat.
Apa itu?.
Itu tuuuh,
batang pohonnya mengelupas sampai ke atas.
Iiih mengelupas, seperti kudis yaaa.,
Aduuh kasihan pepohonan ini. Ia seakan menjerit kesakitan
di atas keindahan mata manusia. Lalu, mengapa manusia mencari keindahan cat
batang pohon ini?
Selain menebarkan kesejukan warna batang pohon sama, di
sisi lain kota ini sedang mempertahankan dan atau menargetkan menjadi kota
terbesar di Indonesia. Yaa, ujung-ujungnya adipura.
Berarti selama ini kami menyakiti pepohonan?
Eeeh
karu, nyaku so cat pa angko kong tenyata angko jadi saki-saki mo ba tumbuh.
Depe laste so jadi ba kado karena di cat deng bahan kimia.
Biar
gaga dapa lia di mata manusia maar
ternyata beking mati palang-palang pa
angko (pohon) pe badan.
Butul
noh, pande te’ maar bodok ini nyaku (manusia)
Salam kenal juga Pdt Reinhard, Eeeh karu, nyaku so cat pa angko kong tenyata angko jadi saki-saki mo ba tumbuh. Depe laste so jadi ba kado karena di cat deng bahan kimia. Artinya: ooh kasihan, saya sudah cat padamu yang akhirnya kamu (pepohonan) menjadi sakit kala bertumbuh. Yang paling memprihatinkan kamu sudah jadi kudis kerena bahan kimia, cat.
Biar gaga dapa lia di mata manusia maar ternyata beking mati palang-palang pa angko (pohon) pe badan. Artinya: meskipun kelihatan cantik dalam pandangan manusia, namun dalam pertumbuhan kamu (pepohonan) mati perlahan-lahan.
Butul noh, pande te’ maar bodok ini nyaku (manusia). Artinya: betul, manusia pandai (karena berpendidikan), tetapi bodoh dalam kepandaian (melakukan kepandaian (?) . Semoga bisa dipahami.
Salam kenal juga Pdt Reinhard, Eeeh karu, nyaku so cat pa angko kong tenyata angko jadi saki-saki mo ba tumbuh. Depe laste so jadi ba kado karena di cat deng bahan kimia. Artinya: ooh kasihan, saya sudah cat padamu yang akhirnya kamu (pepohonan) menjadi sakit kala bertumbuh. Yang paling memprihatinkan kamu sudah jadi kudis kerena bahan kimia, cat.
Biar gaga dapa lia di mata manusia maar ternyata beking mati palang-palang pa angko (pohon) pe badan. Artinya: meskipun kelihatan cantik dalam pandangan manusia, namun dalam pertumbuhan kamu (pepohonan) mati perlahan-lahan.
Butul noh, pande te’ maar bodok ini nyaku (manusia). Artinya: betul, manusia pandai (karena berpendidikan), tetapi bodoh dalam kepandaian (melakukan kepandaian (?) . Semoga bisa dipahami.
Salam Persahabatan
Manado, 31 Mei 2012
12:00
Nency A Heydemans Maramis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar